Memories of Group Maho

Minggu, 07 Oktober 2007

Woi Arek2 Maho Kota baru Gua dapat Adipura

Selamat Datang di Situs Pemerintah Kota Probolinggo Ciri Khas Kota Bayuangga
Rubrik : Pemkot Probolinggo
Adipura Direncanakan Sejak Dua Tahun Lalu
Selasa, 14 Juni 2007 - by : Admin

Keberhasilan Kota Probolinggo meraih piala Adipura 2007 disambut dengan beragam ekspresi. Para staf lapangan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) mengekspresikan rasa syukur dan bangganya dengan cara mencukur gundul rambut mereka. Cara ini bahkan dilakukan oleh 156 lebih staf lapangan dan kantor.
Ada pemandangan unik saat kirap piala Adipura 2007 dilakukan, kemarin pagi. Kepala-kepala ratusan staf laki-laki berkaos dan bercelana warna oranye terlihat gundul. Mereka bahkan mengecat kepala mereka dengan warna oranye pula.

Itulah para staf lapangan Bagian Kebersihan, DKLH, Pemkot. Mereka adalah salah satu ujung tombak penjaga kebersihan di Kota Probolinggo. Secara bergantian, mereka bekerja pagi, siang dan malam untuk tetap menjaga kota dalam kondisi bersih.

Sejak Senin (4/6), mereka sengaja mencukur gundul rambut masing-masing. Cukur gundul ini mereka lakukan sebagai ekspresi rasa bangga dan gembira atas keberhasilan Kota Probolinggo meraih piala Adipura 2007.

Yang menarik, rencana ini sudah mereka ikrarkan sejak tahun 2005 atau saat penilaian piala Adipura 2006 mulai dilakukan. "Ini merupakan nadzar kami. Sejak tahun 2005 kami bernadzar. Kalau kota meraih piala Adipura maka kami akan mencukur gundul rambut kami," tutur Sudi Pramudya, Kabid Kebersihan, DKLH.

Nadzar itu diidekan oleh Sudi sendiri, Kasi Pewadahan dan Pengumpulan Tayono Hadi dan Rey Suwigtyo, Kabid Kemitraan dan Desiminasi. Namun pada 2005, nadzar itu tidak sampai dilakukan karena Kota Probolinggo gagal meraih piala Adipura. Hasil akhir penilaian untuk Kota Probolinggo jeblok.

Nadzar itu akhirnya mereka lakukan pada Senin (4/6) malam di kantor DKLH, Jln Anggrek 15. Sesaat setelah salah satu staf DKLH mendapat informasi dari staf Kementrian Lingkungan Hidup (LH) tentang keberhasilan Kota Probolinggo meraih Adipura.

Saat itu, Sudi bersama 156 staf lapangan yang ada sengaja datang ke kantor DKLH. Mereka menunggu berita hasil lomba Adipura nasional yang rencananya akan diinformasikan melalui televisi atau faksimili malam itu.

Namun setelah ditunggu cukup lama, kabar yang ditunggu ternyata tidak diumumkan melalui televisi maupun faksimili. Melainkan diumumkan melalui telepon kantor. Salah satu staf DKLH saat itu menerima telepon dari staf Kementerian LH.

Isinya tidak lain menginformasikan keberhasilan Kota Probolinggo meraih piala Adipura 2007. Masih menurut informasi yang disampaikan secara lisan, Kota Probolinggo berhasil meraih piala Adipura setelah mendapat nilai 73,4 pada penilaian tahap kedua.

"Berita itu sangat mengejutkan kami semua. Kami merasa bahagia dengan berita itu. Namun rasanya setengah percaya setengah tidak. Apa betul kita menang," terang Kasi Pewadahan dan Pengumpulan Tayono Hadi.

Saat itu juga, seluruh staf lapangan dari Bidang Kebersihan langsung melakukan sujud syukur. Didorong rasa bangga dan bahagia yang tidak terkira, malam itu juga sebagian besar staf yang ada langsung mencukur gundul rambut masing-masing. Termasuk tiga orang pengide yaitu Sudi, Hadi dan Tyo.

Aksi cukur gundul itu terus berlanjut sampai pagi, Selasa (5/6). Beberapa staf yang belum sempat melakukannya, mulai mencukur gundul rambut mereka pada Rabu dan Kamis (6-7/6).

Alhasil, ratusan staf DKLH mencukur gundul rambut mereka. "Dan semuanya dilakukan dengan sukarela, tidak ada paksaan atau ajakan. Semuanya melakukan dengan ikhlas," terang Nurrahman, Rahmat dan Muhimmah, tiga staf lapangan Bidang Kebersihan.

Namun, keberhasilan meraih piala Adipura ini bukan hanya bernilai kebahagiaan semata. Bagi Bagian Kebersihan, piala Adipura juga merupakan cermin keberhasilan dalam menata mekanisme kerja staf lapangan.

Menurut Sudi, berkali-kali mereka harus bongkar pasang mekanisme kerja. Semuanya dilakukan untuk mencari format atau mekanisme kerja yang paling efektif dan efisien. "Dengan piala Adipura ini, berarti kami bisa menemukan mekanisme kerja yang paling pas untuk saat ini," tuturnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda